Archive for Indonesia

Bebas Visa Ke Jepang untuk WNI

Posted in Indonesia, Japan, Visa and Document with tags , , , , , , , , , on June 24, 2014 by travellingwithkeishinta

Bebas Visa Ke Jepang untuk WNI (Warga Negara Indonesia)  TIDAK BENAR.

Ini info terbaru yang saya terima dari Kedutaan Besar Jepang di Indonesia yang menyatakan :

Pemberitahuan dari Kedutaan Besar Jepang

Bersama ini kami ingin memberitahukan bahwa berita bebas visa bagi warga negara Indonesia adalah berita yang tidak benar.

Yang benar adalah: Dalam rangka merayakan 40 tahun persahabatan dan kerjasama Jepang dan ASEAN, sejak tanggal 1 Juli Pemerintah Jepang memutuskan untuk memperpanjang masa tinggal sementara bagi warga negara Indonesia yang memiliki visa multiple, dari 15 hari menjadi 30 hari.

Dengan demikian, warga negara Indonesia tetap memerlukan visa untuk berkunjung ke Jepang.

Referensi:
WEBSITE MOFA
WEBSITE KEDUBES JEPANG

Info yang benar adalah :

Visa Kunjungan Sementara Berkali-kali (Wisata)

Mulai tanggal 1 September 2012 Pemerintah Jepang akan menerbitkan VISA Kunjungan Sementara Berkali-kali (multiple VISA) bagi Warga Negara Indonesia (WNI) yang berdomisili di Indonesia dan berencana berkunjung ke Jepang untuk tujuan wisata, kunjungan keluarga, dan kunjungan sementara lainnya yang tidak berhubungan dengan pekerjaan/bisnis.

Per 1 Juli 2013, masa tinggal untuk VISA Kunjungan Sementara Berkali-kali (multiple VISA) diperpanjang dari 15 hari menjadi maksimal tiga puluh (30) hari per kali kunjungan, dengan masa berlaku maksimal tiga (3) tahun.

VISA Kunjungan Sementara Berkali-kali ini akan diberikan apabila dinilai memenuhi kriteria tertentu kepada:
WNI yang berdomisili di Indonesia dan memiliki E-paspor atau paspor MRP
Melakukan kunjungan yang bersifat kunjungan sementara (temporary visit)
Mengajukan permohonan VISA Kunjungan Sementara Berkali-kali,

Bagi aplikan yang telah memiliki riwayat perjalanan singkat ke Jepang selama 3 (tiga) tahun terakhir, harap menunjukkan paspor yang memuat riwayat perjalanan tersebut saat melakukan aplikasi VISA.

Informasi lengkap mengenai tata cara pengajuan VISA jepang dapat dilihat dalam petunjuk pengajuan “VISA Kunjungan Sementara Berkali-kali (wisata)”

Hingga info ini saya posting, informasi ini yang berlaku dan belum ada perubahan atau kabar terbaru lagi. Jika ada pembaca yang sudah mempunyai info terbarunya, mohon posting di komentar yaaa.

 

Love,

kei

Airport Tax Naik Mulai 1 April 2014

Posted in Tips and Information, Transportation with tags , , , , , , , on March 28, 2014 by travellingwithkeishinta

Ada info penting dari PT Angkasa Pura I tentang Penyesuaian Tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) berdasar surat edaran nomor AP-I.1370/KB.02.02/2014/PD-B tertanggal 25 Maret 2014 yang ditandatangani Dirut PT Angkasa Pura I Tommy Soetomo menyatakan mulai tanggal 1 April 2014 PT Angkasa Pura I akan menerapkan tarif layanan baru di lima bandara yang berada dalam pengelolaan BUMN Perhubungan tersebut.

Perubahan tarif tersebut diberlakukan pada bandara :

  1. Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali dengan ketentuan untuk domestik Rp 75.000 dan Internasional Rp 200.000
  2. Bandara Juanda, Surabaya  dengan ketentuan untuk domestik Rp 75.000 dan Internasional Rp 200.000
  3. Bandara Sepinggan, Balikpapan dengan ketentuan untuk domestik Rp 75.000 dan Internasional Rp 200.000
  4. Bandara Sultan Hasanuddin, Ujung Pandang dengan ketentuan untuk domestik Rp 50.000 dan Internasional Rp 150.000
  5. Bandara Lombok, Mataram dengan ketentuan untuk domestik Rp 45.000 dan Internasional Rp 150.000

Catatan : Khusus untuk tarif Airport Tax penerbangan domestik di bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Denpasar baru akan berlaku pada 1 Agustus 2014 sebesar Rp 75.000 per penumpang untuk penerbangan domestik dan Rp 200.000 untuk penerbangan internasional.

Dan… ada kemungkinan bandara-bandara lain akan segera menyusul seperti :

  1. Bandara Kualanamu, Medan yang saat ini airport tax domestiknya sebesar Rp 35.000
  2. Bandara Sultan Syarif Kasim II,Pekanbaru yang saat ini airport tax domestiknya sebesar Rp 30.000
  3. Bandara Raja Haji Fisabilillah, Tanjung Pinang, Kepulauan Riau yang saat ini airport tax domestiknya sebesar Rp 25.000

Bagaimana kondisi di lapangan? Boleh di bagi cerita kalian di sini yaaa….

Semoga informasi ini bermanfaat.

Salam hangat,

kei

American Coin

Posted in Tips and Information with tags , , , , , , on November 15, 2013 by travellingwithkeishinta

Persiapan penting yang tidak boleh lupa saat pergi ke luar negeri adalah persiapan uang cash. Kemana tujuan kita tentu mata uang yang digunakan adalah mata uang yang berlaku di daerah tujuan kita. Apalagi mata uang Indonesia, Rupiah, belum se-terkenal dollar Singapore atau bahkan dollar Amerika. Alih-alih bisa tidak diterima di negara tujuan wisata, atau diterima dengan harga kurs yang rendah, maka saya biasanya sudah menukarkan mata uang Rupiah ke mata uang yang berlaku di negara yang saya kunjungi.

Tiap-tiap orang berbeda-beda melakukan persiapan yang berhubungan mengenai hal ini. Ada yang dilakukan jauh-jauh hari sebelum keberangkatan dengan menukarkan di bank atau money changer, sehari sebelumnya atau bahkan di airport keberangkatan dan kedatangan yang menyediakan penukaran uang.

Biasanya pecahan yang tersedia pun adalah pecahan besar, sepanjang pengalaman saya melakukan penukaran uang, belum pernah menemukan penukaran pecahan uang kecil atau bahkan koin. Koin-koin yang saya dapat semua berasal dari hasil uang kembalian. Agak risih memang, selembar uang kertas pecahan besar saat digunakan untuk bertransaksi berubah menjadi beberapa lembar pecahan kecil dan beberapa koin. Kebetulan saya kurang suka jika menyimpan banyak koin sisa bertransaksi. Agak berat di dompet saya.

Pengalaman menarik selama 16 hari di New York masih belum membuat saya cerdas dalam menggunakan koin Amerika ini. Kebetulan juga saya tidak ada persiapan sebelumnya akan pengenalan koin Amrika ini. hahaha… malas memang akar kebodohan.

Cent

 

Berikut saya coba membagikan sedikit saya pelajari selama perjalanan 16 hari di sana….

  • Penyebutan $ (baca : dollar) kadang disebut dengan istilah buck
  • Beberapa istilah untuk koin yang digunakan antara lain Penny, Nickel, Dime, Quarter, Half Dollar, Golden Dollar
  • Penny = cent = one cent
  • Nickel = 5 cents
  • Dime = 10 cents
  • Quarter = 25 cents
  • Half Dollar = 50 cents
  • Golden Dollar = 1$ (baca : satu dollar)

Quarter

Quarter

Quarter  adalah koin multi manfaat, selain sebagai mata uang juga banyak mesin yang dioperasikan menggunakan koin Quarter  ini, seperti mesin cuci/pengering, mesin permen, troli di bandara dan mesin parkir hanya menggunakan Quarter.

Berhubung hari ini agak sibuk, besok saya sambung lagi berikut sedikit penjelasannya saat penggunaannya yaaa…

 

 

To be continued….

 

Love,

kei

Nama di Paspor

Posted in Tips and Information, Visa and Document with tags , , , , , on November 13, 2013 by travellingwithkeishinta

Ada yang bilang “apalah arti sebuah nama” malah terkadang nama yang sudah diberikan orang tua kepada kita saja masih sering kita ganti semaunya dengan membuat nama panggilan sendiri. Entah karena kita tidak suka dengan nama pemberian orang tua tersebut atau lebih mudah dalam memanggil kita, atau apapun alasannya, masih ada saja dari kita yang tidak menggunakan nama asli karena berbagai alasan yang berbeda-beda.

Saya masih ingat sewaktu SD-SMP saya lebih suka dipanggil teman-teman saya dengan nama “selon” hahaha… jadi teringat sebab musabab saya menggunakan nama tersebut hahaha… Nama panggilan saya tersebut hanya bertahan sampai saya SMP saja karena semasa SMA saya bersekolah di SMEA yang 99% muridnya perempuan jadi saya kurang bergaul, bermain dengan perempuan agak merepotkan menurut saya, tidak “selon” seperti bermain dengan teman pria hahaha…

Seiring dengan perjalanan waktu akhirnya saya dikenal dengan nama “kei.” Simpel dan saya sangat menyukainya. Bahkan orangtua sudah terbiasa dengan nama tersebut dan akhirnya saya pun menyadari satu hal… untuk hal tertentu, nama sangat penting. Hal ini berdasarkan pengalaman pribadi saya.

Dimulai dari akta lahir sampai ijazah, bahkan di Kartu Tanda Penduduk (KTP) pun saya tidak pernah mencantumkan marga. Sekali waktu saya mencantumkan marga, semua dokumen ikut berubah. Sangat merepotkan!!! Itu pasti, tapi mau bagaimana lagi, saya mau marga saya tercantum dalam kartu identitas saya yaa akhirnya saya harus terima merepotkan diri dengan urusan nama ini.

Dokumen akta lahir dan beberapa ijazah mulai Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) sampai universitas dan beberapa sertifikat lainnya tidak mungkin saya ubah karena akan sangat menyita waktu, tenaga dan biaya yang tidak sedikit sehingga saya putuskan tidak merubahnya. Yang mungkin saya ubah adalah Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang menjadi identitas resmi saya sehari-hari.

Sebelum perubahan nama karena penambahan nama marga saya, paspor pertama saya terdiri dari 3 (tiga) suku kata, dengan nama Kei Shinta Romauli. Dalam penggunaannya, pada saat saya bepergian ke luar negeri saya hanya menggunakan nama depan dan nama belakang sehingga nama saya menjadi Kei Romauli.

Pada saat KTP merubah maka beberapa dokumen juga berubah termasuk dokumen paspor saya. Kebetulan paspor saya juga sudah habis masa berlakunya jadi saya urus sekalian perubahan nama karena penambahan nama marga tersebut. Nama paspor saya yang sebelumnya terdiri dari 3 (tiga) suku kata berubah menjadi 4 (empat) suku kata, dengan nama Kei Shinta Romauli Marpaung.

Penulisan 3 (tiga) suku kata nama saya di halaman 2 (hal.2) paspor tersebut tetap sama dengan paspor lama saya yang sebelumnya. Penulisan suku kata ke empat, yaitu marga saya dikategorikan ke dalam penambahan nama dan penambahan nama tersebut terletak di halaman 4 (hal. 4) paspor. Dalam penggunaannya, pada saat saya bepergian ke luar negeri saya hanya menggunakan nama depan dan nama belakang sehingga nama saya menjadi Kei Marpaung.

Pada saat saya ke United State tepatnya ke New York, US, tiket penerbangan saya terdaftar dengan nama Kei Marpaung. Tidak ada masalah sama sekali, pihak imigrasi bandara, JFK airport tidak mempertanyakan sama sekali. Mungkin pihak imigrasi selain melihat hal. 2 paspor saya juga melihat hal. 4 paspor saya.

Tapi pernah juga satu kali saya ke Singapore dengan menggunakan nama Kei Romauli juga tidak ada masalah. Perkiraan saya, nama saya di hal. 2 paspor saja yang diperhatikan pihak imigrasi.

Bagaimana dengan pengalaman pembaca yang lain??

Love,

kei

TEMPAT PENITIPAN TAS DI NGURAH RAI AIRPORT, BALI, DENPASAR

Posted in Indonesia, Tips and Information with tags , , , , , , , , on October 30, 2013 by travellingwithkeishinta

Pernah transit di Bali, Denpasar, Indonesia dengan banyak barang bawaan membuat aku menemukan informasi bagus. Ternyata di Ngurah Rai airport ada tempat penitipan tas atau barang bawaan sementara yang bisa dimanfaatkan.

Posisinya terletak di dekat terminal kedatangan domestik, tidak jauh dari terminal keberangkatan domestik atau keberangkatan international, lebih tepatnya di depan restoran cepat saji Mc Donald. Di sebelahnya persis ada juga kantor pegawai imigrasi bandara (kalau tidak salah) karena yg masuk ke dalam hanya orang-orang yang berpakaian dinas bandara saja.

Tempatnya cukup kecil, satu ruangan, tapi cukup untuk menampung titipan kita. Dijaga oleh 2 (dua) orang petugas yang bergantian secara sift, saya yakin sekali barang titipan kita pasti aman dan tidak hilang.

Biaya yang dikenakan dihitung berdasarkan jumlah pcs (piece) jadi tidak dilihat dari besar atau kecilnya maupun berat ataupun ringannya. Dikenakan biaya Rp 30.000/pcs/hari.

Pada saat anda menitip barang bawaan milik anda, anda akan diminta mengisi formulir isian yang akan dimanfaatkan untuk mengambil barang titipan anda, jadi… jangan pernah menghilangkan formulir tersebut yang menjadi tanda bukti pengambilan barang titipan kita.

Semoga informasi ini bermanfaat.

Love,

kei

Contact Person in Rinjani

Posted in Indonesia, Tips and Information with tags , , , , , , , , on October 24, 2013 by travellingwithkeishinta

As written in wikipedia :

Mount Rinjani or Gunung Rinjani is an active volcano in Indonesia on the island of Lombok. Administratively the mountain is in the Regency of North LombokWest Nusa Tenggara (IndonesianNusa Tenggara Barat, NTB). It rises to 3,726 metres (12,224 ft), making it the second highest volcano in Indonesia.

Porter : Rp 125.000/day exclude food etc

Some contact person in Rinjani are :

  • Lembah Rinjani : +6285239543279 ( Pak Burhanudin atau Pak Ali)
  • Pondok Nauli : +62818362040 ( Pak DUL atau Mamiq )
  • Bang AWENK : +628175773878
  • Mas Anto : +6287763428395
  • Mas Dowi : +6287763098080
  • Mas Deddy : +628873500987 OR +6281915787872
  • Mas Mowgly : +6281907978865
  • Pak Johri : +6281916349666
  • Mas Fikri : +6287763431789

Or more info you can check in http://twitter.com/InfoRinjani

I hope this useful for us.

Regards,

kei

 

USA TOURS for Chinese, Indonesian, Spanish or The Mexicans

Posted in United State with tags , , , , , , , , , , , , , , , , , , on October 19, 2013 by travellingwithkeishinta

The United States of America, commonly referred to as the United States, America, or simply the States, is a federal republic consisting of 50 states, 16 territories, and a federal district. That’s why so many places that we can visit in this country, some popular areas are :

  1. New York City
  2. Los Angeles
  3. Chicago
  4. Dallas–Fort Worth
  5. Houston
  6. Philadelphia
  7. Washington, D.C.
  8. Miami
  9. Atlanta
  10. Boston
  11. San Francisco
  12. San Bernardino-Riverside
  13. Detroit
  14. Phoenix
  15. Seattle
  16. Minneapolis–St. Paul
  17. San Diego
  18. Tampa–St. Petersburg
  19. St. Louis
  20. Baltimore

Some advantages we have are :

  • Our tour guide can speak English, Spanish, Indonesian and Chinese
  • Open for solo traveler, couples or group
  • Dates are flexible
  • Best rates any kind of tours you want (negotiable)

We can arrange your plan just contact us by email first to travellingwithkeishinta@yahoo.com so we can discuss about any kind of tour you want…

 

 

 

Serve from our heart with love

kei

Ayo Travelling : Tips Menghasilkan Dana Travelling

Posted in Tips and Information with tags , , on September 18, 2013 by travellingwithkeishinta

Musim liburan telah tiba. Sebagai seorang karyawan swasta biasa alias bukan bos apalagi bekerja di Indonesia, dan lagi bukan seorang PNS (Pegawai Negeri Sipil) yang bekerja 5 (lima) hari saja dari Senin sampe Jumat yang kalau ada hari ‘kejepit nasinal (harpitnas)’ – itu hanya istilah saya saja yaaa ;) – mungkin hanya momen lebaran saja kita bisa merasakan yang namanya liburan. Jika ditambah sama ijin cuti yang diambil bersamaan, tentunya liburan akan semakin terasa arti liburannya karena bisa libur lebih lama dari jadwal libur lebaran yang hanya 1 (satu) minggu saja, saya dulu sempat merasakan sampai 16 (enam belas) hari. Saya sampai meloncat kegirangan. Benar-benar lumayan.

Bagaimana saya tidak bahagia, bekerja di Indonesia sebagai karyawan swasta biasa. liburan kadang kala hanya sebatas impian. Kadang ada beberapa teman saya yang nekat ‘bolos’ (alpa) dan mengatakan sedang sakit dengan memakai surat sakit palsu atau teman saya yang perempuan memberikan alasan sedang ‘didatangi tamu bulanan’ ataupun segudang alasan lainnya yang kesemuanya itu dilakukan agar bisa merasakan liburan. Oleh karena itu begitu ijin liburan sudah di tangan, sangat disayangkan untuk disia-siakan karena belum tentu momen ini bisa dinikmati lagi di kemudian hari.

Biasanya yang saya lakukan untuk memanfaatkan liburan itu dengan bertravelling ria. Alasan kuat saya melakukan itu karena saya perlu udara dan suasana baru. Bayangkan saja jika setiap hari dimulai dari bangun tidur sampai kembali tidur saya melakukan aktivitas yang sama tersebut selama 6 (enam) hari secara terus menerus. Duduk di bangku yang sama, kendaraan yang sama, lewat di jalan yang sama, bertemu dengan orang yang sama dan masih banyak lainnya. Stres di jalan karena macet, stres karena pekerjaan atau stres karena hal-hal lain selama 6 (enam) hari tentu membuat kita tertekan. Hari Minggu yang tersedia sebagai waktu libur pun tidak mampu menebus semuanya itu.

Setelah bertravelling ria tentu akan memunculkan semangat baru untuk kita kembali menjalankan rutinitas harian kita sebelumnya. Ada perasaan kangen yang samar terasa saat kita liburan karena mau tidak mau rutinitas kita setiap hari tersebut sudah memaksa kita untuk jatuh cinta akan hal tersebut. Ini benar, dan jawabannya harus ditanyakan kepada masing-masing pribadi untuk pembuktiannya. Benar tidak ya ?? ;)

Pilihan saya terhadap travelling mungkin akan menimbulkan pro dan kontra. Mengapa demikian ?? Travelling identik dengan pemborosan menurut sebagian orang. Bahkan setelah pulang travelling bukan mendapatkan semangat baru tapi malah menambah stres karena budget dana travelling yang besar mungkin diperoleh dari meminjam alias utang hehe :P –bukan bermaksud menyinggung atau menyindir ya karena saya juga begitu kok hehe… — Tapi sudahlah, biarkan mereka-mereka yang pro dan kontra itu. Saya pribadi kurang setuju jika dikatakan pemborosan, karena travelling tidak dilakukan setiap hari dan hal ini bisa dikontrol secara baik dengan perencanaan karena sudah direncanakan jauh-jauh hari.

Nah… pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana menghasilkan dana utk bisa travelling?? Saya pribadi berpendapat ini bisa dihasilkan dari GAYA HIDUP HEMAT kita. Mengapa demikian??? Berikut ini saya akan coba bagikan menurut cara pandang saya dan pengalaman saya pribadi tentang gaya hidup hemat yang bisa menghasilkan budget (anggaran) travelling :

  • MENABUNG, karena direncanakan jauh-jauh hari tentu harus siap untuk menabung untuk bisa travelling
  • MINIMALISIR BUDGET PULSA TELEPON, bayangkan saja jika 1 (satu) orang bisa mempunyai hp atau BB (telepon GSM), telepon CDMA dan modem internet untuk laptop atau PC
  • HENTIKAN KELUAR MALAM SETIAP HARI untuk MENGHAMBURKAN UANG, sekali keluar malam sudah tentu banyak biaya yang harus  dikeluarkan mulai dari bensin, makan, minum, senang-senang, dll dsb, hal positifnya tentu kita akan lebih segar dan sehat karena banyak waktu beristirahat
  • STOP BERPAKAIAN dan SEPATU MENGIKUTI TREN, bisa dibayangkan setiap kali keluar mode-mode pakaian dan sepatu terbaru, jika harus mengikuti itu semua, lemari sebesar apapun tidak akan muat menampung pakaian dan sepatu anda, lagi pula tidak mungkin pakaian-pakaian dan sepatu-sepatu itu bisa terpakai semua
  • STOP ISTILAH NONGKRONG DI MAL atau CAFE, apalagi jika kita hobi mentraktir teman :P
  • KURANGI KEGIATAN CUCI MATA apalagi cuci mata di mal, begitu lihat barang bagus dan diskon pasti ‘ngiler’ dan mau memborong, cuci mata bisa dengan joging atau jalan santai di taman
  • PILIHLAH SEMUA HAL YANG KLASIK DARI PADA MENGIKUTI TREN karena bisa dipakai setiap saat
  • bila perlu BAWA MAKAN SIANG SENDIRI dari rumah demi menghemat :P
  • KURANGI MEMBELI BENDA-BENDA YANG TIDAK DIPERLUKAN, kadang niat kita membeli sesuatu karena nafsu dan lapar mata saja, begitu benda yang diinginkan didapat malah tidak dimanfaatkan
  • CARI ALTERNATIF PENGHASILAN TAMBAHAN, itu artinya kita harus GIAT BEKERJA dan BEKERJA KERAS

Membaca postingan saya di atas setujukah jika dikatakan travelling merupakan lifestyle ? karena semua masukan saya demi mendapatkan budget travelling diatas dilakukan dengan cara menekan gaya hidup (lifestyle) kita. Saya setuju jika semua orang bisa travelling karena travelling tidak untuk kaum jet set saja.

Bukti jika saya bukan kaum jet set bisa di baca di : JANGAN MENYERAH AKAN KESULITAN HIDUPMU

Semoga bermanfaat.

Salam,

kei

 

Urus Visa Amerika Serikat

Posted in Indonesia, United State, Visa and Document with tags , , , , on July 16, 2013 by travellingwithkeishinta

Amerika Serikat! Ya, negara impian. Banyak orang memiliki impian untuk bisa berlibur ke negara adidaya itu dan di saat yang bersamaan pula ada beberapa orang yang akan kehilangan kepercayaan dirinya saat ingin mengurus dokumen perjalanan untuk bisa masuk ke negara tersebut, salah satunya adalah saya.

Sejak tahun 2008 saya bermimpi untuk bisa pergi ke Amerika Serikat, bahkan saya sampai menyebutkan mimpi saya ini dalam doa khusus pribadi saya. Kemudian saya mencoba mencari tahu tentang bagaimana pengajuan visa Amerika Serikat di website ini http://indonesian.jakarta.usembassy.gov/ saya membaca beberapa kali dan menemukan beberapa poin yang saya sangat suka :

  1. Masa berlaku Visa Amerika Serikat 5 (lima) tahun
  2. Tidak wajib menunjukan bukti booking tiket penerbangan, hotel dan asuransi (bayangkan saja jika kita sudah booking ternyata visa ditolak dan kita lupa mengensel booking online yang sudah kita lakukan via kartu kredit, mmmm… saya pernah mengalaminya dan sangat menyesakkan hehehe…)
  3. Harga visa jika dibandingkan masa berlakunya sangat ekonomis (terbayangkan jika seandainya 1 tahun kita urus 1 kali saja dikalikan 5 kali urus selama 5 tahun atau lebih parah lagi jika 1 tahun harus mengurus lebih dari 1 (satu) kali, mmmm…. hitung sendiri deh….)

Tiga poin utama itu membuat tekad saya tidak pernah padam terhadap niat saya. Namun jika ingat kejadian 11 September dan ditambah pengalaman nyata keluarga adik ayah saya yang gagal mengurus visa Amerika Serikat sampai 2 (dua) kali, terbayang dana yang terbuang dan harus menunjukkan bukti kepemilikan tanah, rumah, kendaraan dan sebagainya membuat kepercayaan diri saya hilang. Saya membayangkan betapa rumit nya dan total biaya yang akan terbuang, sehingga saya mengensel rencana saya dan memilih untuk tetap berdoa saja.

Pada tahun 2010 saya diberikan kesempatan dari TUHAN untuk bisa mengurus visa dan saya jatuhkan pilihan untuk mengurus Visa Swiss saja berhubung kepercayaan diri saya belum mampu untuk menghadapi kedutaan besar Amerika Serikat. Rupanya Swiss termasuk dalam area Schengen, jadi dengan hanya urus visa Swiss saya memiliki ijin untuk memasuki 26 negara di area Schengen dan saya menganggap urusan mengurus visa Swiss ini sebagai persiapan mental untuk mengurus visa Amerika Serikat dan lebih familiar dengan dokumen-dokumen yang dibutuhkan dalam mengurus visa. Untuk lebih jelas tentang pengalaman pengurusan visa Swiss saya boleh di cek ke   VISA SWISS, ITALIA, JERMAN (SCHENGEN AREA)

Akhirnya tahun 2013 ini saya mencoba untuk memberanikan diri mengurus visa Amerika Serikat. Butuh waktu lebih dari 5 (lima) tahun sehingga saya berani mencoba meski agak sedikit khawatir dengan berita bom Boston beberapa waktu lalu tapi dengan iman saya bertindak.

Langkah pertama saya buka website http://www.ustraveldocs.com/ lalu saya mengisi form pengajuan pengurusan visa Amerika Serikat. Lalu saya coba pergi ke daerah Sabang untuk foto karena persyaratan foto yang dibutuhkan sedikit berbeda dengan visa Swiss saya yang lalu yang tidak terlalu membuat aturan ukuran wajah juga. Di sana saya menemukan toko artalex yang posisinya tepat di sebelah tempat duduk saya menikmati sate Sabang yang terkenal itu. Rupanya mereka juga bisa membantu membayarkan biaya pengurusan visa Amerika Serikat sebesar Rp 1.600.000 (Satu juta Enam Ratus Ribu Rupiah), bahkan ternyata mereka juga bisa membantu pengisian form DS-160 juga.

Jangka waktu yang diperlukan sejak kita mengisi form DS-160 membayar biaya pengurusan itu efektif 2 (dua) hari sehingga tanggal 11 Juli saya sudah bisa datang untuk wawancara pukul 7.30 pagi.

Selain print asli form DS-160, jadwal wawancara, bukti setor biaya visa, paspor, buku tabungan foto 1 (satu) lembar, saya juga menyiapkan KK (Kartu Keluarga), slip gaji, NPWP, itinerary dan surat keterangan bekerja saya.

Pagi yang cerah, saya tiba di kantor kedutaan Amerika Serikat pukul 7 pagi, meski wawancara saya jam 7.30 saya tetap memberanikan diri menghadap sekuriti yang memegang daftar lis peserta yang akan mengikuti wawancara hari itu. Jadi saya antri di luar gerbang pintu masuk kedutaan bersama dengan para pemohon lain yang memiliki jadwal wawancara jam 7 pagi. Cukup banyak juga yang antri dan kebanyakan mereka 1 (satu) keluarga.

Begitu diijinkan masuk ke dalam gerbang, saya di-steril-kan dari barang-barang elektronik seperti hp (gadget), kunci bahkan token bank saya juga harus di titipkan di tempat penyimpanan dan saya diberikan tanda pengenal tamu, saya tetap diijinkan membawa tas tangan kecil saya masuk ke dalam.

Kemudian saya antri lagi menuju loket pertama yang akan menyerahkan paspor, form D-160 dan di tanya oleh petugas loket tersebut tujuan ke Amerika Serikat untuk apa? Selesai dari loket itu saya di kasi lagi tiket antrean grup untuk sidik jari dan wanwancara. Dengan model tiket antrean grup untuk  sidik jari kita diminta menunggu lagi sampai nomor grup kita dipanggil dan kita diijinkan masuk ke dalam ruangan untuk sidik jari. Nah… menunggu antrean grup sidik jari ini yang lama. Jika saya bandingkan dengan pasangan suami istri yang datang antri di pintu gerbang kedutaan tadi seharusnya saya mendapat nomor antrean yang lebih dulu, ternyata tidak. Jadi antrean agak acak menurut saya, tergantung kita mendapatkan nomor grup antrean berapa.

Akhirnya antrean grup sidik jari saya dipanggil dan saya diminta masuk ke dalam satu ruangan yang di dalamnya juga terdapat orang-orang yang sudah  selesai sidik jari dan sedang menunggu wawancara di loket wawancara. Begitu nomor antrean sidik jari saya dipanggil saya maju di barisan paling depan jadi saya orang yang pertama dan Ibu petugas loket bertanya : “What’s your name?” dan saya menjawabnya dengan lengkap.

Selesai sidik jari saya menunggu antrean wawancara dan begitu tiba nomor antrean saya dipanggil saya langsung baris lagi di barisan paling depan. Di sini baru ada sedikit pertanyaan yang diajukan kepada saya seperti kemana tujuan saya selama Amerika Serikat, berapa lama, apakah ada saudara, teman atau keluarga di sana, saya bekerja dimana, berapa lama dan juga petugas loket sempat bertanya liburan saya ke Swiss waktu lalu dan terakhir dia menanyakan siapa yang mendanai biaya perjalanan saya serta meminta saya menunjukan rekening tabungan saya. Selesai! Saya di kasi kertas putih yang ada tulisan yang mengatakan selamat, visa Amerika anda disetujui.

Oya, dia tidak meminta sama sekali dokumen-dokumen lain yang sudah saya siapkan seperti KK (Kartu Keluarga), slip gaji, NPWP, itinerary dan surat keterangan bekerja saya. Di kertas putih yang di kasi petugas loket itu tertulis visa jadi 2-5 hari kerja.

Ternyata, Sabtu 13 Juli 2013 pagi saya sudah menerima paspor saya yang diantar kurir RPX  yang di dalamnya sudah ter tempel stiker Visa Amerika Serikat dengan masa berlaku 12 Juli 2013 – 10 Juli 2018. Puji TUHAN !!!

Semoga yang saya tulis bisa bermanfaat untuk rekan-rekan yang akan mengurus Visa Amerika Serikat. Selamat berjuang.

Salam sayang,

kei

 

Aturan Baru Urus Paspor

Posted in Indonesia, Tips and Information, Visa and Document with tags , on June 7, 2013 by travellingwithkeishinta

Urus paspor untuk warga negara Indonesia saat ini bisa dibilang cukup mudah asalkan syarat-syarat proses pengurusannya lengkap, seperti :

  1. KTP (Kartu Tanda Penduduk)
  2. KK (Kartu Keluarga)
  3. Ijazah terakhir / Akta Lahir
  4. Surat Rekomendasi dari perusahaan (untuk karyawan swasta) / Surat Rekomendasi dari pimpinan lembaga pemerintahan (untuk PNS, ABRI dan Polri)
  5. Surat Nikah (untuk yang sudah menikah)
  6. Paspor lama (untuk perpanjangan)
  7. Surat pewarganegaraan Indonesia bagi Orang Asing yang memperoleh kewarganegaraan Indonesia melalui pewarganegaraan atau penyampaian pernyataan untuk memilih kewarganegaraan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
  8. Surat penetapan ganti nama dari pejabat yang berwenang bagi yang telah mengganti nama

Syarat-syarat yg disebutkan diatas kemudian saya scan dengan format jpeg max. 1,5MB/dokumen dan min. 100KB/dokumen karena saya ingin daftar via online.

Step berikutnya saya masuk website Dirjen Imigrasi RI di http://www.imigrasi.go.id/ kemudian pilih menu LAYANAN PUBLIK — LAYANAN PASPOR ONLINE selanjutnya isi data-data secara lengkap dan benar dan juga melampirkan file-file yg sudah di-scan. Pada saat pengisian data ini juga kita menentukan sendiri tanggal berapa kita akan datang ke kantor imigrasi yg kita inginkan. Terakhir… bukti pengisian semua data sukses maka kita akan diberikan bukti dan juga jadwal kedatangan kita ke imigrasi yang harus kita print.

Aturan Baru Urus Paspor

Terhitung sejak 25 november 2013, semua pembuatan paspor di seluruh Indonesia harus bayar melalui BNI’46 dengan total IDR 260.000 dengan rincian sebagai berikut :

  • Blanko paspor 48 halaman IDR 200.000
  • Foto biometric IDR 55.000
  • Biaya administrasi BNI’46 IDR 5.000

Terhitung mulai tanggal 24 Januari 2014, untuk sementara pembuatan paspor ONE DAY SERVICE atau yang sering disebut sehari, ditiadakan sampai batas waktu yang belom bisa ditentukan.

Tahap selanjutnya saya datang dengan penampilan rapi ke kantor imigrasi Kanim I Tangerang beserta semua data-data asli hasil kerja saya kemarin beserta resi pembayaran BNi’46 juga materai 6000 sebanyak 2 buah.

Di kantor imigrasi ternyata saya masih HARUS membeli formulir lagi secara GRATIS dan kemudian mengisi data-data, menandatangani Surat Pernyataan dan melampirkan semua fotokopi data-data asli saya secara lengkap. Kemudian dimasukkan ke dalam map yang sudah disediakan.

Image

Keterangan gambar :

  1. Dari pintu masuk saya langsung melihat sebelah kiri ada petugas CUSTUMER CARE yang mengumpulkan map-map yang sudah siap.
  2. Taruh berkas yang siap di loket ini. Lalu kita duduk manis.
  3. Nanti ada petugas yang duduk di loket tersebut dan memberikan kita nomor untuk antri memasukkan permohonan berkas di loket permohonan.
  4. Tempat duduk antrian sambil menunggu giliran dipanggil melalui monitor televisi.
  5. Ini adalah monitor televisi yang memberitahukan nomor antrian di setiap loket.

Saat nomor antrian dipanggil saya maju dan memasukkan map berkas permohonan saya di loket ini :

Image

Di loket tersebut saya diberikan tanda terima permohonan seperti ini :

Image

Tanda terima ini tidak boleh hilang karena memiliki 2 (dua) manfaat :

  1. Untuk mendapatkan nomor antrian foto, sidik jari dan wawancara
  2. Untuk mendapatkan nomor antrian pengambilan paspor sudah jadi.

Tanda terima tersebut harus di scan di mesin yang terletak di samping loket permohonan dan di depan bangku antrian ini seperti berikut :

Image Image

Scan tanda terima yang pada bagian bawah mesin yang ada lampu biru seperti yang di contohkan di atas sehingga mesin disebelahnya bisa mencetak nomor antrian untuk foto, sidik jari dan wawancara.

Step berikutnya menuju loket foto, sidik jari dan wawancara dan duduk manis sambil menunggu nomor antrian dipanggil.

Image

Begitu nomor dipanggil saya dipersilakan duduk di kursi yang disiapkan untuk foto dan mendengarkan aba-aba dan shot! Foto selesai.. Berikutnya sidik jari, 10 jari kemudian di tempel di mesin khusus dan… Done! Selesai proses tersebut saya diminta lagi duduk di bangku antrian untuk wawancara.

Image

Pada saat wawancara saya ditanya data-data sesuai berkas yang saya lampirkan, berikut alasan mengapa saya membuat paspor. Namun ada hal penting yang tidak boleh lupa untuk mengkonfirmasi data tersebut sehingga saat pencetakan data-data pemilik paspor terhindar dari kesalahan.

Step di atas adalah akhir dari rangkaian kegiatan saya dan saya akan kembali 4 (empat) hari kerja berikutnya untuk mengambil paspor saya yang sudah jadi.

Mengurus paspor tidak sulit lagi meski kita tidak menggunakan jasa biro jasa, bahkan untuk wilayah Jakarta Pusat dan Jakarta Barat dimungkinkan paspor jadi 1 (satu) hari kerja. Terima kasih untuk Keluarga Besar Dirjen Imigrasi Republik Indonesia yang terus meningkatkan kinerjanya.

Semoga apa yang saya bagikan berguna untuk pembaca.

Salam hangat,

kei