Archive for United States

Remove Stuck Sim Card iPhone 5s

Posted in Tips and Information, Uncategorized with tags , , , , , , on March 4, 2014 by travellingwithkeishinta

Kejadian ini diawali pada hari Sabtu, 1 Maret 2014 saat saya menonton Java Jazz Festival 2014. Begitu tiba di memasuki kawasan stage-stage yang ada di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran ternyata provider saya lemah sinyal alias no network. Ampun…. Entah pengacakan sinyal atau apapun itu namanya intinya komunikasi saya terputus karena masalah no network ini.

Akhirnya…tanpa hilang akal saya beli saja kartu perdana yang juga adalah salah satu sponsor acara Java Jazz Festival 2014. Gadget yang saya gunakan adalah iPhone 5s yang saya beli waktu saya ke New York Nopember lalu sehingga saya meminta jenis kartu nano sim card. Ternyata… mereka tidak menjual nano sim card ataupun micro sim card, yang mereka jual hanya sim card biasa yang menurut penjelasan mereka bisa dipotong sesuai ukuran yang diinginkan.

Sebenarnya saya agak kurang sreg karena saya selalu beli kartu yang sudah terpotong sesuai ukuran seperti pada waktu saya memiliki iPhone 4s saya membeli micro sim card yang memang sudah dalam ukuran micro sim card dan bahkan pada iPhone 5s ini juga saya membeli kartu perdana yang sudah dalam ukuran nano sim card.

Alasan saya yaaa pasti ada sebabnya pihak provider tetap mencetak sim card sesuai dengan kebutuhan, entah itu dari ukuran size atau ketebalan saya kurang mengerti tapi menurut pendapat saya yang sudah memegang jenis sim card biasa, micro maupun nano memang ada perbedaan secara ukuran dan ketebalan — terlepas benar atau tidak — karena saya awam sekali mengenai hal ini.

Tapi… berhubung kepepet dan perlu berkomunikasi akhirnya saya setuju juga membeli sim card biasa yang dipotong menjadi ukuran nano sim card. Sim card ini pun akhirnya masuk ke dalam iPhone 5s saya.

Awalnya… sim card ini tidak terbaca oleh iPhone saya, entah mengapa… lalu.. saya pikir mungkin karena kurang pas jadi saya berniat mengeluarkan sim card tersebut… dan masalah pun terjadi…..

Sim card macet. Susah ditarik. Alias tidak mau keluar.

Berusaha tenang dan tidak panik saya tidak menarik atau memaksakan sim card HARUS keluar tapi saat kartu sudah mentok tidak bisa keluar/terbuka saya coba “pas-kan” posisi dan dorong dengan sedikit bertenaga (agak ke dalam) dengan harapan kartu perdana baru itu bisa terbaca iPhone 5s saya dan…. AKHIRNYA… BERHASIL !!!

Sim card saya akhirnya terbaca iphone 5s saya, meski masalah lain yaitu sim card tidak bisa dikeluarkan belum ada solusinya.

Setelah membayar tagihan ke penjual perdana sim card  itu, saya tidak mau merusak mood awal saya yang sedang bagus dan mencoba tetap tenang sembari menikmati suguhan performa musisi-musisi per stage yang ada di Java Jazz Festival 2014 dengan harapan saat pulang ke rumah sim card ini bisa dibuka keluar.

Tiba di rumah… pukul 3:30 pagi hari Minggu…

Buru-buru saya mencoba lagi membuka tempat sim card tersebut. Ternyata……. tetap…. TIDAK BERHASIL !!!

Kepanikan sudah melanda. Bingung!! Pikir saya, iPhone 5s saya masih garansi Apple sampai Oktober 2015 nanti. Kalau di buka di Indonesia takutnya pihak Apple Amerika tidak melayani keinginan saya untuk ganti suku cadang sebelum habis masa berlakunya saat saya kembali ke New York nanti karena iPhone saya sudah dibuka oleh dealer tidak resmi. Tapi… kalau tidak dibawa untuk servis masalah sim card baru yang tidak bisa keluar ini maka kartu saya yang sebelumnya akan hangus dan saya harus memberitahukan semua relasi saya dengan nomor baru saya ini.

Mmmmmm….

Tetap dengan sedikit harapan saya coba mencari beberapa video di youtube —- siapa tau ada pencerahan —- untuk solusi saya ini tanpa harus mengutak-atik/membuka iPhone saya.

Akhirnya….

Ada satu video yang akhirnya saya coba.. bisa dilihat di

http://youtu.be/baCL2zFYGCE

Thank you Hank Chen —sok kenal, padahal ga— Gara-gara video kamu saya mencoba praktek dan BERHASIL meski harus mencoba tiga kali sambil baca-baca doa.

Semoga info saya ini bermanfaat untuk pembaca yang lain.

Love,

kei

Advertisement

American Coin

Posted in Tips and Information with tags , , , , , , on November 15, 2013 by travellingwithkeishinta

Persiapan penting yang tidak boleh lupa saat pergi ke luar negeri adalah persiapan uang cash. Kemana tujuan kita tentu mata uang yang digunakan adalah mata uang yang berlaku di daerah tujuan kita. Apalagi mata uang Indonesia, Rupiah, belum se-terkenal dollar Singapore atau bahkan dollar Amerika. Alih-alih bisa tidak diterima di negara tujuan wisata, atau diterima dengan harga kurs yang rendah, maka saya biasanya sudah menukarkan mata uang Rupiah ke mata uang yang berlaku di negara yang saya kunjungi.

Tiap-tiap orang berbeda-beda melakukan persiapan yang berhubungan mengenai hal ini. Ada yang dilakukan jauh-jauh hari sebelum keberangkatan dengan menukarkan di bank atau money changer, sehari sebelumnya atau bahkan di airport keberangkatan dan kedatangan yang menyediakan penukaran uang.

Biasanya pecahan yang tersedia pun adalah pecahan besar, sepanjang pengalaman saya melakukan penukaran uang, belum pernah menemukan penukaran pecahan uang kecil atau bahkan koin. Koin-koin yang saya dapat semua berasal dari hasil uang kembalian. Agak risih memang, selembar uang kertas pecahan besar saat digunakan untuk bertransaksi berubah menjadi beberapa lembar pecahan kecil dan beberapa koin. Kebetulan saya kurang suka jika menyimpan banyak koin sisa bertransaksi. Agak berat di dompet saya.

Pengalaman menarik selama 16 hari di New York masih belum membuat saya cerdas dalam menggunakan koin Amerika ini. Kebetulan juga saya tidak ada persiapan sebelumnya akan pengenalan koin Amrika ini. hahaha… malas memang akar kebodohan.

Cent

 

Berikut saya coba membagikan sedikit saya pelajari selama perjalanan 16 hari di sana….

  • Penyebutan $ (baca : dollar) kadang disebut dengan istilah buck
  • Beberapa istilah untuk koin yang digunakan antara lain Penny, Nickel, Dime, Quarter, Half Dollar, Golden Dollar
  • Penny = cent = one cent
  • Nickel = 5 cents
  • Dime = 10 cents
  • Quarter = 25 cents
  • Half Dollar = 50 cents
  • Golden Dollar = 1$ (baca : satu dollar)

Quarter

Quarter

Quarter  adalah koin multi manfaat, selain sebagai mata uang juga banyak mesin yang dioperasikan menggunakan koin Quarter  ini, seperti mesin cuci/pengering, mesin permen, troli di bandara dan mesin parkir hanya menggunakan Quarter.

Berhubung hari ini agak sibuk, besok saya sambung lagi berikut sedikit penjelasannya saat penggunaannya yaaa…

 

 

To be continued….

 

Love,

kei

USA TOURS for Chinese, Indonesian, Spanish or The Mexicans

Posted in United State with tags , , , , , , , , , , , , , , , , , , on October 19, 2013 by travellingwithkeishinta

The United States of America, commonly referred to as the United States, America, or simply the States, is a federal republic consisting of 50 states, 16 territories, and a federal district. That’s why so many places that we can visit in this country, some popular areas are :

  1. New York City
  2. Los Angeles
  3. Chicago
  4. Dallas–Fort Worth
  5. Houston
  6. Philadelphia
  7. Washington, D.C.
  8. Miami
  9. Atlanta
  10. Boston
  11. San Francisco
  12. San Bernardino-Riverside
  13. Detroit
  14. Phoenix
  15. Seattle
  16. Minneapolis–St. Paul
  17. San Diego
  18. Tampa–St. Petersburg
  19. St. Louis
  20. Baltimore

Some advantages we have are :

  • Our tour guide can speak English, Spanish, Indonesian and Chinese
  • Open for solo traveler, couples or group
  • Dates are flexible
  • Best rates any kind of tours you want (negotiable)

We can arrange your plan just contact us by email first to travellingwithkeishinta@yahoo.com so we can discuss about any kind of tour you want…

 

 

 

Serve from our heart with love

kei

Urus Visa Amerika Serikat

Posted in Indonesia, United State, Visa and Document with tags , , , , on July 16, 2013 by travellingwithkeishinta

Amerika Serikat! Ya, negara impian. Banyak orang memiliki impian untuk bisa berlibur ke negara adidaya itu dan di saat yang bersamaan pula ada beberapa orang yang akan kehilangan kepercayaan dirinya saat ingin mengurus dokumen perjalanan untuk bisa masuk ke negara tersebut, salah satunya adalah saya.

Sejak tahun 2008 saya bermimpi untuk bisa pergi ke Amerika Serikat, bahkan saya sampai menyebutkan mimpi saya ini dalam doa khusus pribadi saya. Kemudian saya mencoba mencari tahu tentang bagaimana pengajuan visa Amerika Serikat di website ini http://indonesian.jakarta.usembassy.gov/ saya membaca beberapa kali dan menemukan beberapa poin yang saya sangat suka :

  1. Masa berlaku Visa Amerika Serikat 5 (lima) tahun
  2. Tidak wajib menunjukan bukti booking tiket penerbangan, hotel dan asuransi (bayangkan saja jika kita sudah booking ternyata visa ditolak dan kita lupa mengensel booking online yang sudah kita lakukan via kartu kredit, mmmm… saya pernah mengalaminya dan sangat menyesakkan hehehe…)
  3. Harga visa jika dibandingkan masa berlakunya sangat ekonomis (terbayangkan jika seandainya 1 tahun kita urus 1 kali saja dikalikan 5 kali urus selama 5 tahun atau lebih parah lagi jika 1 tahun harus mengurus lebih dari 1 (satu) kali, mmmm…. hitung sendiri deh….)

Tiga poin utama itu membuat tekad saya tidak pernah padam terhadap niat saya. Namun jika ingat kejadian 11 September dan ditambah pengalaman nyata keluarga adik ayah saya yang gagal mengurus visa Amerika Serikat sampai 2 (dua) kali, terbayang dana yang terbuang dan harus menunjukkan bukti kepemilikan tanah, rumah, kendaraan dan sebagainya membuat kepercayaan diri saya hilang. Saya membayangkan betapa rumit nya dan total biaya yang akan terbuang, sehingga saya mengensel rencana saya dan memilih untuk tetap berdoa saja.

Pada tahun 2010 saya diberikan kesempatan dari TUHAN untuk bisa mengurus visa dan saya jatuhkan pilihan untuk mengurus Visa Swiss saja berhubung kepercayaan diri saya belum mampu untuk menghadapi kedutaan besar Amerika Serikat. Rupanya Swiss termasuk dalam area Schengen, jadi dengan hanya urus visa Swiss saya memiliki ijin untuk memasuki 26 negara di area Schengen dan saya menganggap urusan mengurus visa Swiss ini sebagai persiapan mental untuk mengurus visa Amerika Serikat dan lebih familiar dengan dokumen-dokumen yang dibutuhkan dalam mengurus visa. Untuk lebih jelas tentang pengalaman pengurusan visa Swiss saya boleh di cek ke   VISA SWISS, ITALIA, JERMAN (SCHENGEN AREA)

Akhirnya tahun 2013 ini saya mencoba untuk memberanikan diri mengurus visa Amerika Serikat. Butuh waktu lebih dari 5 (lima) tahun sehingga saya berani mencoba meski agak sedikit khawatir dengan berita bom Boston beberapa waktu lalu tapi dengan iman saya bertindak.

Langkah pertama saya buka website http://www.ustraveldocs.com/ lalu saya mengisi form pengajuan pengurusan visa Amerika Serikat. Lalu saya coba pergi ke daerah Sabang untuk foto karena persyaratan foto yang dibutuhkan sedikit berbeda dengan visa Swiss saya yang lalu yang tidak terlalu membuat aturan ukuran wajah juga. Di sana saya menemukan toko artalex yang posisinya tepat di sebelah tempat duduk saya menikmati sate Sabang yang terkenal itu. Rupanya mereka juga bisa membantu membayarkan biaya pengurusan visa Amerika Serikat sebesar Rp 1.600.000 (Satu juta Enam Ratus Ribu Rupiah), bahkan ternyata mereka juga bisa membantu pengisian form DS-160 juga.

Jangka waktu yang diperlukan sejak kita mengisi form DS-160 membayar biaya pengurusan itu efektif 2 (dua) hari sehingga tanggal 11 Juli saya sudah bisa datang untuk wawancara pukul 7.30 pagi.

Selain print asli form DS-160, jadwal wawancara, bukti setor biaya visa, paspor, buku tabungan foto 1 (satu) lembar, saya juga menyiapkan KK (Kartu Keluarga), slip gaji, NPWP, itinerary dan surat keterangan bekerja saya.

Pagi yang cerah, saya tiba di kantor kedutaan Amerika Serikat pukul 7 pagi, meski wawancara saya jam 7.30 saya tetap memberanikan diri menghadap sekuriti yang memegang daftar lis peserta yang akan mengikuti wawancara hari itu. Jadi saya antri di luar gerbang pintu masuk kedutaan bersama dengan para pemohon lain yang memiliki jadwal wawancara jam 7 pagi. Cukup banyak juga yang antri dan kebanyakan mereka 1 (satu) keluarga.

Begitu diijinkan masuk ke dalam gerbang, saya di-steril-kan dari barang-barang elektronik seperti hp (gadget), kunci bahkan token bank saya juga harus di titipkan di tempat penyimpanan dan saya diberikan tanda pengenal tamu, saya tetap diijinkan membawa tas tangan kecil saya masuk ke dalam.

Kemudian saya antri lagi menuju loket pertama yang akan menyerahkan paspor, form D-160 dan di tanya oleh petugas loket tersebut tujuan ke Amerika Serikat untuk apa? Selesai dari loket itu saya di kasi lagi tiket antrean grup untuk sidik jari dan wanwancara. Dengan model tiket antrean grup untuk  sidik jari kita diminta menunggu lagi sampai nomor grup kita dipanggil dan kita diijinkan masuk ke dalam ruangan untuk sidik jari. Nah… menunggu antrean grup sidik jari ini yang lama. Jika saya bandingkan dengan pasangan suami istri yang datang antri di pintu gerbang kedutaan tadi seharusnya saya mendapat nomor antrean yang lebih dulu, ternyata tidak. Jadi antrean agak acak menurut saya, tergantung kita mendapatkan nomor grup antrean berapa.

Akhirnya antrean grup sidik jari saya dipanggil dan saya diminta masuk ke dalam satu ruangan yang di dalamnya juga terdapat orang-orang yang sudah  selesai sidik jari dan sedang menunggu wawancara di loket wawancara. Begitu nomor antrean sidik jari saya dipanggil saya maju di barisan paling depan jadi saya orang yang pertama dan Ibu petugas loket bertanya : “What’s your name?” dan saya menjawabnya dengan lengkap.

Selesai sidik jari saya menunggu antrean wawancara dan begitu tiba nomor antrean saya dipanggil saya langsung baris lagi di barisan paling depan. Di sini baru ada sedikit pertanyaan yang diajukan kepada saya seperti kemana tujuan saya selama Amerika Serikat, berapa lama, apakah ada saudara, teman atau keluarga di sana, saya bekerja dimana, berapa lama dan juga petugas loket sempat bertanya liburan saya ke Swiss waktu lalu dan terakhir dia menanyakan siapa yang mendanai biaya perjalanan saya serta meminta saya menunjukan rekening tabungan saya. Selesai! Saya di kasi kertas putih yang ada tulisan yang mengatakan selamat, visa Amerika anda disetujui.

Oya, dia tidak meminta sama sekali dokumen-dokumen lain yang sudah saya siapkan seperti KK (Kartu Keluarga), slip gaji, NPWP, itinerary dan surat keterangan bekerja saya. Di kertas putih yang di kasi petugas loket itu tertulis visa jadi 2-5 hari kerja.

Ternyata, Sabtu 13 Juli 2013 pagi saya sudah menerima paspor saya yang diantar kurir RPX  yang di dalamnya sudah ter tempel stiker Visa Amerika Serikat dengan masa berlaku 12 Juli 2013 – 10 Juli 2018. Puji TUHAN !!!

Semoga yang saya tulis bisa bermanfaat untuk rekan-rekan yang akan mengurus Visa Amerika Serikat. Selamat berjuang.

Salam sayang,

kei

 

Recommendation Letter

Posted in Visa and Document with tags , , , , , , , on May 28, 2012 by travellingwithkeishinta

Here is a sample about a letter from your employer stating your position and salary :

Tangerang, ………
TO : VISA SECTION
The Embassy of …..
Jakarta

Subject : Tourist Visa Application

Dear Sir / Madam,
The undersigned :

Name : ……………………..
Position : ……………………..

Herewith certify that my employee :

Name : ……………………..
Position : ……………………..
Salary : ……………………..
Passport No. : ………………

Will be going to……. for holiday ………. for about …… days.

All the expenses during the trip will be furnishing by her / him self I will guarantee that she / him will not seek any employment or permanent stay in your country and will be return to Indonesia after the end of the trip and also promise to obey every regulation in your country.

It will be highly appreciate if you could grant …… the necessary visa to enter your country at your earliest convenience.

Thank you very much for your kind attention and good cooperation.

Yours sincerely,

(signature & stamp)

Name
Position

===============================================================

Hope this helpful.

Blessings !

Kei

WORKING HOLIDAY VISA – AUSTRALIA

Posted in Visa and Document with tags , , , , , , , , on May 24, 2012 by travellingwithkeishinta

Working Holiday Visa Requirements

You must meet the following requirements to be able to apply the Working Holiday Visa:

  • Passport holder from one of the following Nationalities:
  • Aged between 18 and 30 years (inclusive) – this means you can apply for a visa when you are 30 years of age;
  • If you have any dependent children they will not be able to be to accompany you in Australia while you hold the visa;
  • You must have sufficient funds (generally deemed to be at least AU$5,000) to support your trip and purchase a return airfare;
  • Extra requirements for the following passport nationalities:
    • USA
    • CHILE
      • You must hold tertiary qualifications or have completed/been approved to undertake a third year of undergraduate university study;
      • You must provide documentary evidence of your English level when you lodge your visa application; and
      • You must obtain a letter of approval from the Chile Ministry of Foreign Affairs.
    • INDONESIA
      • You must hold tertiary qualifications, or have successfully completed at least two (2) years of undergraduate university study;
      • You must provide documentary evidence of your English level when you lodge your visa application; and
      • You must obtain a letter of approval from the Indonesian Directorate General of Immigration.
    • MALAYSIA
      • You must hold tertiary qualifications, or have successfully completed at least two (2) years of undergraduate university study;
      • You must provide documentary evidence of your English level when you lodge your visa application; and
      • You must obtain a letter of good conduct from the Ministry of Foreign Affairs.
    • THAILAND
      • You must hold a degree or post high school diploma from an accredited institution;
      • You must provide documentary evidence of your English level when you lodge your visa application; and
      • You must obtain a letter of approval from the Office of Welfare Promotion, Protection and Empowerment of Vulnerable Groups in Bangkok.
    • TURKEY
      • You must hold tertiary qualifications, or have successfully completed at least two (2) years of undergraduate university study;
      • You must provide documentary evidence of your English level when you lodge your visa application; and
      • You must obtain a letter of approval/support from the Ministry of Foreign Affairs. The selection process will be administered by your University in conjunction with the Turkish Higher Education Council (YÖK).

Working Holiday Visa Conditions

  • You cannot work for the same employer for more than 6 months;
  • You cannot engage in study or training for more than 4 months;

Please note there may be other discretionary conditions imposed on this visa when it is granted.

Visa Application Charge

AU$235

Visa Processing Time

Processing times will vary from country to country and according to your personal circumstances.

The processing time is generally 1 to 2 weeks for Working Holiday Visas.

For more details about the information you can read at http://immigrationdirect.com.au/travel-visa/working-holiday-visa.jsp

Cheers,

Kei

Form Itinerary Untuk Pengajuan Visa

Posted in Visa and Document with tags , , , , , , , on May 24, 2012 by travellingwithkeishinta

Indonesia

Berikut ini saya memberikan contoh Form Itinerary saat kita akan mengajukan permohonan untuk membuat visa.

A. Jika kita berencana mengajukan Visa Schengen atau Multiple Entry

ITINERARY FORM

IN SCHENGEN AREA AND OUT OF SCHENGEN AREA

MENTION THE NAME OF COUNTRY WE WILL VISIT : _____  day,  start (date) ____  until  ____________

MENTION THE NAME OF COUNTRY WE WILL VISIT : _____  day,  start (date) ____  until  ____________

MENTION THE NAME OF COUNTRY WE WILL VISIT : _____  day,  start (date) ____  until  ____________

MENTION THE NAME OF COUNTRY WE WILL VISIT : _____  day,  start (date) ____  until  ____________

MENTION THE NAME OF COUNTRY WE WILL VISIT : _____  day,  start (date) ____  until  ____________

The first country that I will visit in Schengen ares is :  ___________________

Jakarta, _________

Yours sincerely,

xxxxxxxxxxxx

_______________________________________________________________________________________________

B. Jika kita berencana mengajukan visa biasa atau Single Entry

ITINERARY FORM


MENTION THE NAME OF PLACE WE WILL VISIT : _____  day,  start (date) ____  until  ____________

MENTION THE NAME OF PLACE WE WILL VISIT : _____  day,  start (date) ____  until  ____________

MENTION THE NAME OF PLACE WE WILL VISIT : _____  day,  start (date) ____  until  ____________

MENTION THE NAME OF PLACE WE WILL VISIT : _____  day,  start (date) ____  until  ____________

MENTION THE NAME OF PLACE WE WILL VISIT : _____  day,  start (date) ____  until  ____________


Jakarta, _________

Yours sincerely,

xxxxxxxxxxxx

_______________________________________________________________________________________________

Oh ya, sebagai info tambahan tentang perbedaan SINGLE ENTRY dan MULTIPLE ENTRY terutama untuk pengajuan Visa Schengen adalah VISA SCHENGEN SINGLE ENTRY maksudnya kita hanya BOLEH MASUK SATU KALI ke negera-negara area schengen. Di negara-negara tersebut kita BISA KELUAR MASUK antara negara yang satu ke negara yang lain asal masih di dalam naungan negara Schengen. Tapi kalau kita keluar dari SALAH SATU Negara Schengen ke Negara Non-Schengen, maka kita TIDAK BISA LAGI masuk ke negara Schengen tanpa apply visa lagi. Jadi setelah kita keluar dari salah satu negara Schengen ke Negara Non-Schengen dan kemudian ingin masuk kembali ke negara Schengen, KITA HARUS MENGAJUKAN VISA LEBIH DULU.

Sedangkan untuk VISA SCHENGEN MULTIPLE ENTRY, saat kita keluar dari salah satu negara Schengen ke Negara Non-Schengen dan kemudian ingin masuk kembali ke negara Schengen, KITA TIDAK PERLU MENGAJUKAN VISA LAGI.

Semoga contoh Form Itinerary dan semua informasi ini bermanfaat.

Salam,

Kei

%d bloggers like this: