Ayo Travelling : Tips Menghasilkan Dana Travelling
Musim liburan telah tiba. Sebagai seorang karyawan swasta biasa alias bukan bos apalagi bekerja di Indonesia, dan lagi bukan seorang PNS (Pegawai Negeri Sipil) yang bekerja 5 (lima) hari saja dari Senin sampe Jumat yang kalau ada hari ‘kejepit nasinal (harpitnas)’ – itu hanya istilah saya saja yaaa – mungkin hanya momen lebaran saja kita bisa merasakan yang namanya liburan. Jika ditambah sama ijin cuti yang diambil bersamaan, tentunya liburan akan semakin terasa arti liburannya karena bisa libur lebih lama dari jadwal libur lebaran yang hanya 1 (satu) minggu saja, saya dulu sempat merasakan sampai 16 (enam belas) hari. Saya sampai meloncat kegirangan. Benar-benar lumayan.
Bagaimana saya tidak bahagia, bekerja di Indonesia sebagai karyawan swasta biasa. liburan kadang kala hanya sebatas impian. Kadang ada beberapa teman saya yang nekat ‘bolos’ (alpa) dan mengatakan sedang sakit dengan memakai surat sakit palsu atau teman saya yang perempuan memberikan alasan sedang ‘didatangi tamu bulanan’ ataupun segudang alasan lainnya yang kesemuanya itu dilakukan agar bisa merasakan liburan. Oleh karena itu begitu ijin liburan sudah di tangan, sangat disayangkan untuk disia-siakan karena belum tentu momen ini bisa dinikmati lagi di kemudian hari.
Biasanya yang saya lakukan untuk memanfaatkan liburan itu dengan bertravelling ria. Alasan kuat saya melakukan itu karena saya perlu udara dan suasana baru. Bayangkan saja jika setiap hari dimulai dari bangun tidur sampai kembali tidur saya melakukan aktivitas yang sama tersebut selama 6 (enam) hari secara terus menerus. Duduk di bangku yang sama, kendaraan yang sama, lewat di jalan yang sama, bertemu dengan orang yang sama dan masih banyak lainnya. Stres di jalan karena macet, stres karena pekerjaan atau stres karena hal-hal lain selama 6 (enam) hari tentu membuat kita tertekan. Hari Minggu yang tersedia sebagai waktu libur pun tidak mampu menebus semuanya itu.
Setelah bertravelling ria tentu akan memunculkan semangat baru untuk kita kembali menjalankan rutinitas harian kita sebelumnya. Ada perasaan kangen yang samar terasa saat kita liburan karena mau tidak mau rutinitas kita setiap hari tersebut sudah memaksa kita untuk jatuh cinta akan hal tersebut. Ini benar, dan jawabannya harus ditanyakan kepada masing-masing pribadi untuk pembuktiannya. Benar tidak ya ??
Pilihan saya terhadap travelling mungkin akan menimbulkan pro dan kontra. Mengapa demikian ?? Travelling identik dengan pemborosan menurut sebagian orang. Bahkan setelah pulang travelling bukan mendapatkan semangat baru tapi malah menambah stres karena budget dana travelling yang besar mungkin diperoleh dari meminjam alias utang hehe –bukan bermaksud menyinggung atau menyindir ya karena saya juga begitu kok hehe… — Tapi sudahlah, biarkan mereka-mereka yang pro dan kontra itu. Saya pribadi kurang setuju jika dikatakan pemborosan, karena travelling tidak dilakukan setiap hari dan hal ini bisa dikontrol secara baik dengan perencanaan karena sudah direncanakan jauh-jauh hari.
Nah… pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana menghasilkan dana utk bisa travelling?? Saya pribadi berpendapat ini bisa dihasilkan dari GAYA HIDUP HEMAT kita. Mengapa demikian??? Berikut ini saya akan coba bagikan menurut cara pandang saya dan pengalaman saya pribadi tentang gaya hidup hemat yang bisa menghasilkan budget (anggaran) travelling :
- MENABUNG, karena direncanakan jauh-jauh hari tentu harus siap untuk menabung untuk bisa travelling
- MINIMALISIR BUDGET PULSA TELEPON, bayangkan saja jika 1 (satu) orang bisa mempunyai hp atau BB (telepon GSM), telepon CDMA dan modem internet untuk laptop atau PC
- HENTIKAN KELUAR MALAM SETIAP HARI untuk MENGHAMBURKAN UANG, sekali keluar malam sudah tentu banyak biaya yang harus dikeluarkan mulai dari bensin, makan, minum, senang-senang, dll dsb, hal positifnya tentu kita akan lebih segar dan sehat karena banyak waktu beristirahat
- STOP BERPAKAIAN dan SEPATU MENGIKUTI TREN, bisa dibayangkan setiap kali keluar mode-mode pakaian dan sepatu terbaru, jika harus mengikuti itu semua, lemari sebesar apapun tidak akan muat menampung pakaian dan sepatu anda, lagi pula tidak mungkin pakaian-pakaian dan sepatu-sepatu itu bisa terpakai semua
- STOP ISTILAH NONGKRONG DI MAL atau CAFE, apalagi jika kita hobi mentraktir teman
- KURANGI KEGIATAN CUCI MATA apalagi cuci mata di mal, begitu lihat barang bagus dan diskon pasti ‘ngiler’ dan mau memborong, cuci mata bisa dengan joging atau jalan santai di taman
- PILIHLAH SEMUA HAL YANG KLASIK DARI PADA MENGIKUTI TREN karena bisa dipakai setiap saat
- bila perlu BAWA MAKAN SIANG SENDIRI dari rumah demi menghemat
- KURANGI MEMBELI BENDA-BENDA YANG TIDAK DIPERLUKAN, kadang niat kita membeli sesuatu karena nafsu dan lapar mata saja, begitu benda yang diinginkan didapat malah tidak dimanfaatkan
- CARI ALTERNATIF PENGHASILAN TAMBAHAN, itu artinya kita harus GIAT BEKERJA dan BEKERJA KERAS
Membaca postingan saya di atas setujukah jika dikatakan travelling merupakan lifestyle ? karena semua masukan saya demi mendapatkan budget travelling diatas dilakukan dengan cara menekan gaya hidup (lifestyle) kita. Saya setuju jika semua orang bisa travelling karena travelling tidak untuk kaum jet set saja.
Bukti jika saya bukan kaum jet set bisa di baca di : JANGAN MENYERAH AKAN KESULITAN HIDUPMU
Semoga bermanfaat.
Salam,
kei
This entry was posted on September 18, 2013 at 3:03 pm and is filed under Tips and Information with tags Indonesia, libur lebaran, liburan. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.
September 18, 2013 at 6:37 pm
Setuju dg semuanya, apalagi yg bawa makan dari rumah, bisa ngirit banyak deh 😉 . Kapan kamu berangkat Kei? 😀 .
LikeLike
September 20, 2013 at 1:51 am
hahaha… iya Nel, trusss masakan Nyokap bs mengingatkan rasa cinta Nyokap ke kita yaa… Tgl 2 Okt say…
LikeLike
September 19, 2013 at 1:42 am
aduh… kok harus menderita gini yak kalo pengen liburan 😦
LikeLike
September 20, 2013 at 1:46 am
hahaha Jo… km menderita yaa?? Kebetulan aku ga menderita Jo, setelah menerapkan hal2 tsb aku lbh semakin bersyukur, bs menekan ego sendiri dan hawa nafsu.. Tp itu terlepas masing2 individu yaa… Bagaimana dgn yg lain?? Jadi penasaran… Menderita ato ga yaaa????
Makasiii dah mampir yaa Jo…
Salam hangat -kei-
LikeLike
September 20, 2013 at 1:48 am
waaaa… replynya ini dari kamu apa dari Mario Teguh yaaaaa? hehehhehe kok serasa nonton GOlden Ways #cekeklehersendiri
Salam lebih hangat 😛
LikeLike
September 20, 2013 at 1:58 am
hahha… itu pengalaman sendiri kaliii hahhaa #sambilmenghalangikamucekeklehersendiri…
LikeLike
September 20, 2013 at 1:59 am
Hahahah gak papa kali curhat dikit Kei.. #gigitlidah
LikeLike
September 20, 2013 at 2:05 am
hahhaha… woless bro… 😉
LikeLike
September 20, 2013 at 1:52 am
Ada satu tip lagi : rajin-rajinlah ikut lomba blog traveling, siapa tau menang. Kan sayang tuh bakat nulis di blog dianggurin… lebih baik diikutkan lomba atau kirim ke majalah traveling, honor/ hadianya kan bisa tuh dibuat traveling kemudain… GImana? lebih gak menderita kan daripada puasa menekan hawa nafsu dan keinginan menjadi sosialita? hahahahahahahah
LikeLike
September 20, 2013 at 2:01 am
tepat !!! Itu salah satu maksud dr poin terakhir… “CARI ALTERNATIF PENGHASILAN TAMBAHAN, itu artinya kita harus GIAT BEKERJA dan BEKERJA KERAS” hahha..
GBU…
LikeLike