Perkawinan Golden Retriever dan Corgi


Hai pembaca setia, lama tak bersua… bagaimana kabar kalian? Kali ini ada cerita seru yang mau saya bagikan, pengalaman pertama seumur hidup yang tak terlupakan.

Membantu proses persalinan!! Ya! Qui-Qui, anjingku berjenis corgi yang siap melahirkan puppies-puppies lucu hasil perkawinannya dengan Dollar, anjingku berjenis Golden Retriever.

Tiga hari sebelumnya, yaitu sejak 16 Januari 2015 memang si- Qui-Qui sudah menunjukkan tanda-tanda kegelisahan yang sangat intens, dengan mengorek-ngorek lantai keramik markasnya seakan-akan itu lantai tanah. Mondar-mandir tak tentu, seperti sang pacar yang sedang menanti kekasihnya datang menjemput untuk malam mingguan. Terkadang menggonggong memanggil kita, penghuni rumah, untuk melihat kondisi keadaannya yang sebenarnya ga kenapa-kenapa. Juga nafas terengah-engahnya yang bak ibarat lari 10K. Semua kode tersebut menyadarkan kami penghuni rumah akan info yang mengagetkan. Ternyata Qui-Qui hamil dan siap beranak!

image2

Hahhhh?????!!!??!! Kapan bikinnya?? Sama siapa?? Si- Dolllar?? Masa iya?? Apa iya bisa???

Akhirnya saya brosing di internet tentang kehamilan anjing dan saya dapat info yang berguna ini:

  1. Waktu hamil anjing itu sekitar 2 (dua) bulan
  2. Perut membesar
  3. Ada pembengkakan di air susunya saat hamil
  4. Kegelisahaan  mengorek lantai karena ingin buat sarang tempat beranak

image1

Nah untuk poin 1 dan 2 sepertinya tidak kami sadari sama sekali dan tidak nampak sama sekali karena Qui-Qui jenis anjing pendek, dan karena orang tua saya telaten mengurus, memang dia gemuk. Jadi tidak terlihat kehamilannya. Tapi kalau poin 3 dan 4 memang lebih dari normal karena biasanya tidak seperti itu. Akhirnya kami yakin dia hamil dan sambil memantau kondisinya lewat semua tanda-tanda yang ditunjukkan Qui-Qui.

Tanggal 17 Januari 2015, Qui-Qui semakin gelisah, hingga kami putuskan tanggal 18 Januari untuk kami bawa ke dokter hewan drh. Aris untuk di cek dan ternyata benar, sudah saatnya! Bahkan drh. Aris memberitahu ada sekitar lebih dari 3 ato 4 ekor puppies di dalam perut Qui-Qui. Begitu kami jelaskan bapaknya siapa (baca: Dollar, si golden retriever) drh. Aris agak ragu, takutnya Qui-Qui tidak bisa beranak normal karena takut puppies-nya besar. Tapi patut dicoba untuk normal dulu dengan memberikan induksi pada jam 9 malam dan berkata kalau QUi-Qui bisa melahirkan normal bagus, tapi kalau tidak bisa harus dibawa ke Klinik Hewan Angsana Satwa di BSD untuk caesar.

Pulang ke rumah kami masukkan QUi-Qui ke markasnya dan tunggu punya tunggu. Karena ini pertama kalinya kami punya anjing ras yang melahirkan maka kami kurang paham harus bertindak bagaimana. Pikir kami prosesnya sama saja seperti anjing kampung kami yang sebelumnya. Tanpa kami ganggu dan bantu apapun begitu pagi hari kami cek sudah ada 1 anak anjing lucu yang sedang menyusu ke induknya.

Penasaran dengan kondisi Qui-Qui, sekitar jam 11 malam lewat kami cek ternyata sudah ada 2 puppies. Yang 1 sedang menyusu sementara yang 1 lagi tampak tidur, tidak menyusu ke induknya. Karena aneh dan ingin memastikan kami mendekat dan memegang 1 puppy yang tidur itu. Ternyata sudah dingin sekali dan masih ada ari-arinya. Kami langsung menangis sedih karena nampaknya puppy yang 1 itu sudah tak bernyawa, sehingga kami putuskan untuk standby di tempat dan membantu proses persalinan Qui-Qui.

Ternyata benar, kira- kira sejam kemudian QUi-Qui nampak kontraksi lagi, kami mengamankan 1 puppy yang sedang menyusu tadi dan mengurut perut Qui-Qui. Tunggu punya tunggu, kontraksi dan usaha Qui-Qui belum berhasil. Qui-Qui tampak sangat kecapean. Sambil tetap mengurut perut demi membantu proses persalinan, akhirnya saya lihat sesuatu seperti bola tapi masih ada di ujung dan tidak bisa keluar. Saya coba urut dan paksa sedikit agar keluar….dan akhirnya….berhasil!!

Bola bercampur darah yang dimaksud ternyata puppies ke-3. Bingung berbuat apa selanjutnya terhadap bola tersebut akhirnya saya tusukkan dengan jari saya biar pecah dan puppy yang ke-3 bisa keluar. Byaaarrrr…air hangat membasahi tangan saya dan saya bisa merasakan detak jantung puppy tersebut dan saya bawa ke induknya untuk dijilat dan bisa menyusu.

Ya….2 (dua) puppies sedang menyusu ke induknya, karena yang 1 puppy tak selamat tadi sudah segera dikubur oleh orangtua saya. Sudah aman dengan 2 puppies lucu, ayah saya ternyata menangkap sinyal ada kontraksi, nampaknya akan ada puppy yang berikutnya mau keluar. Saya coba cek dan urut perut Qui-Qui sepertinya sudah tidak ada lagi.

Tapi sejam kemudian kontraksi semakin hebat dan terpaksa 2 puppies yang sedang menyusu kami amankan. Saya dan ayah coba untuk mengurut perut Qui-Qui kembali namun tidak ada tanda-tanda. Saat mau kami bawa puppies untuk disusui induknya. Tiba-tiba ayah saya melihat ada 2 kaki kecil keluar. Ya….itu puppies ke-4.

Buru-buru kami tarik secepatnya dan berhasil. Tapi sangat lemah sekali. Bagian mukanya sekitar mulut dan hidung nampak ada darah. Jadi saya pegang dan saya arahkan ke induknya untuk dijilat. Saya sangat khawatir puppy itu tak dapat bertahan karena responnya agak kurang. Saya coba merasakan detak jantungnya sambil mengarahkan puppy tersebut mendekat ke induknya dan bisa dijilat. Sesekali saya paksa buka mulutnya sedikit untuk mengetes ada respon dari puppy itu atau tidak. Setengah jam lebih berjuang akhirnya puppy terakhir tersebut mau menyusu ke induknya.

 image3

Akhirnya jam 2 pagi tanggal 20 Januari 2015 ada 3 (tiga) puppies sedang menyusu ke induknya. Bahagia bercampur sedih karena ada 1 puppy yang tidak bisa bertahan. Semoga 3 puppies ini bisa bertahan sampai masuk 30 hari sebelum nanti saya bawa untuk vaksin parvo.

Sebentar saya posting foto-foto mereka yaa….

To be continued….

Love,

kei

2 Responses to “Perkawinan Golden Retriever dan Corgi”

  1. Congrats Qui-Qui !!! Aku bacanya ikutan deg2an 🙂

    Like

  2. […] travelling with keishinta « Perkawinan Golden Retriever dan Corgi […]

    Like

Leave a comment